Beranda | Artikel
Orang Yang Berilmu Dicintai Dari Hati
Senin, 22 November 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim

Orang Yang Berilmu Dicintai Dari Hati adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Keutamaan dan Kemuliaan Ilmu. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah TaslimM.A. pada Kamis, 13 Rabi’ul Akhir 1443 H / 18 November 2021 M.

Ceramah Agama Islam Tentang Orang Yang Berilmu Dicintai Dari Hati

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu berkata bahwa perbuatan yang dilakukan karena harta akan hilang pengagungan tersebut dengan hilangnya harta. Berbeda dengan orang yang berilmu, dia akan senantiasa dihargai dan dimuliakan. Karena ilmu adalah sesuatu yang menetap pada diri pemiliknya.

Ibnul Qayyim berkata bahwa artinya semua perbuatan yang dilakukan untuk seseorang karena mempertimbangkan hartanya (baik itu ketika dia dimuliakan/dihormati/dicintai karena hartanya), kalau hartanya habis dan terpisah dari dirinya, maka semua perbuatan tersebut akan hilang seluruhnya.

Sampai terkadang orang yang tadinya terbiasa melayani dia, selalu mengusahakan kebaikan untuknya, ketika hartanya tidak ada lagi orang ini kadang-kadang tidak mau lagi mengucapkan salam kepadanya. Ini menunjukkan bagaimana hinanya sesuatu yang dilakukan hanya karena pertimbangan harta semata-mata.

Banyak yang mengungkapkan hal ini dengan perkataan:

من ودّك لأمرٍ، ولّى مع انقضائه

“Barangsiapa yang mencintaimu karena satu urusan, maka hal tersebut akan hilang ketika hilang urusan itu.”

Sebagian orang Arab mengungkapkan di dalam sya’irnya:

وكان بنو عمي يقولون مرحبا فلما رأوني معسرا مات (مرحب)

“Anak-anak dari pamanku senantiasa berkata kepadaku ketika saya datang: ‘selamat datang’, tapi ketika mereka melihatku menjadi orang yang susah maka matilah ucapan selamat datang tersebut.”

Dan termasuk hal ini adalah ungkapan yang dikatakan: “Jika kamu dimuliakan oleh manusia karena harta atau kekuasaanmu, jangan sekali-kali kamu terkagum-kagum dengan hal tersebut. Karena akan hilang kemuliaanmu ketika hilang dua perkara tadi. Akan tetapi yang hendaknya menjadikan kamu kagum adalah kalau kamu dimuliakan karena ilmu atau agamamu.”

Perkara ini tidak bisa dipungkiri dikalangan manusia. Sampai-sampai orang-orang itu terkadang mengagumkan seseorang karena pakaian yang dipakainya. Kemudian setelah dia melepaskan pakaiannya, maka tidak terlihat lagi pengagungan atau penghormatan yang mereka berikan tadinya, padahal itu adalah orang yang sama.

Imam Malik bin Anas berkata bahwanya Abu Hurairah Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu pernah diundang untuk menghadiri satu walimah. Maka datanglah dia dengan memakai pakaian biasa. Ketika itu dia dilarang masuk. Akhirnya dia pulang dan memakai pakaian yang lebih bagus. Akhirnya diizinkan masuk. Maka ketika mulai dihidangkan makanan, dia memasukkan lengan pakaiannya kedalam makanan (yakni disuruh pakaiannya yang makan, karena pakaiannya yang diundang).

Ini tentu teguran hendaknya jangan memuliakan orang hanya karena penampilan atau kekayaannya saja.

Ini tentu saja berbeda dengan perbuatan yang dilakukan karena ilmu. Karena semua kehormatan dan pemuliaan tersebut tidak akan hilang selama-lamanya, bahkan semua justru semakin bertambah dan bertambah selama orang yang berilmu itu tetap menjaga ilmunya.

Maka perbuatan karena ilmu dan agama jelas lebih agung dibandingkan dengan perbuatan karena harta. Karena perbuatan karena ilmu akan dilakukan dengan hati, lisan dan anggota badan. Yakni orang yang berilmu dicintai dari hati. Berbeda orang yang diagungkan karena harta, terkadang orang-orang memuliakan secara dzahir saja tapi hatinya membenci.

Bagaimana penjelasan selanjutnya? Mari download mp3 kajian dan simak penjelasan yang penuh manfaat ini..

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51065-orang-yang-berilmu-dicintai-dari-hati/